TATARAN LINGUISTIK
MORFOLOGI
PENGERTIAN
Morfologi adalah cabang linguistik yang
mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal.
Morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh
perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. Atau dengan
kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata
serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun
fungsi semantik. ( Ramlan, 2001: 21)
Kata Morfologi berasal dari kata morphologie. Kata
morphologie berasal dari bahasa Yunani morphe yang digabungkan dengan logos.
Morphe berarti bentuk dan dan logos berarti ilmu. Bunyi [o] yang terdapat
diantara morphed an logos ialah bunyi yang biasa muncul diantara dua kata yang
digabungkan. Jadi, berdasarkan makna unsur-unsur pembentukannya itu, kata
morfologi berarti ilmu tentang bentuk.
A. Morfologi dan Leksikologi
Leksikologi mempelajari seluk-beluk kata atau mempelejari arti yang lebih kurang tetap yang terkandung dalam kata, atau yang lazim disebut ati leksiskal (Lexical meaning).
Contoh: Rumah ________ Berumah (Leksikologi)
Morfologi mempelajari arti yang timbul sebagai peristiwa gramatik yang biasa disebut arti gramatik (grammtical meaning).
Contoh: Rumah menjadi berumah
Perubahan golongan kata di atas dari kata nominal menjadi verba serta perubahan artinya yang timbul sebagai
akibat melekatnya afiks ber- pada rumah.
Leksikologi mempelajari seluk-beluk kata atau mempelejari arti yang lebih kurang tetap yang terkandung dalam kata, atau yang lazim disebut ati leksiskal (Lexical meaning).
Contoh: Rumah ________ Berumah (Leksikologi)
Morfologi mempelajari arti yang timbul sebagai peristiwa gramatik yang biasa disebut arti gramatik (grammtical meaning).
Contoh: Rumah menjadi berumah
Perubahan golongan kata di atas dari kata nominal menjadi verba serta perubahan artinya yang timbul sebagai
akibat melekatnya afiks ber- pada rumah.
B. Morfologi dan Sintaksis
Pembicaraan
tentang satuan gramatik yang salah satu dari unsurnya berupa afiks termasuk
dalam bidang morfologi sedangkan pembicaraan tentang satuan gramatik yang semua
unsurnya berupa kata /frasa/ klausa/ kalimta/ wacana/ termasuk bidang
sintaksis.
Wacana
Kalimat
Klausa Sintaksis
frasa
Kata Morfologi
Morfem
C. Morfem
Satuan
bentuk bahasa terkecil yang mempunyai makna secara relatif dan tidak dapat
dibagi maknanya ke bagian yang lebih kecil.
1. Klasifikasi
morfem
a. Bebas dan terikat
b. Utuh dan terbagi
c. Segmental dan suprasegmental
D. Morfofonemik
Perubahan-perubahan
fonem yang timbul sebagai akibat
pertemuan morfem dengan morfem lain.
Proses morfofonemik terdiri atas tiga bagian yakni:
perubahan fonem, penambahan fonem dan hilangnya fonem.
- Prose
perubahan fonem
Hal
ini terjadi akibat pertemuan morfem meN- dan peN-
Perubahan-perubahan itu tergantung pada kondisi bentuk
dasar yang mengikutinya.
Contoh.
a. Fonem /N/ Morfem meN- dan peN- berubah menjadi
fonem /m/ apabila bentuk dasar yang mengikutinya berawalan p,b,f.
meN-
+ paksa ____ memaksa
peN-
+ bantu ____ pembantu
b. meN- dan peN- berubah menjadi fonem /m/ ---(t,d,s)
c. meN- dan peN- berubah menjadi fonem /meng-/
---(k,g,h dan vokal).
d. meN- dan peN- berubah menjadi fonem /meny-/
---(s,c,j).
2.Proses penambahan fonem
Hal
ini terjadi akibat pertemuan morfem meN- dan peN-
Dengan bentuk dasarnya yang terdiri atas satu suku maka
akan berubah menjadi menge-
Contoh.
meN-
+ bom ____ mengebom
peN-
+ cat ____
pengecat
meN-
+ las ____ mengelas
3. Proses hilangnya fonem
v
Proses
hilangnya fonem /N/ meN- dan peN- terjadi sebagai akibat
pertemuan morfem meN- dan peN-
dengan bentuk dasar yang berawal dengan fonem /l,r, y, w.
Contoh.
meN-
+ lerai ____ melarai
peN-
+ rusak ____ perusak
meN-
+ wajibkan ____ mewajibkan
meN-
+ yakinkan _____ meyakinkan
v
fonem
/r/ pada morfem ber-, dan ter misanya ber- + rantai = berantai.
v
Fonem /p,t,s,k/ pada awal morfem hilang
akibat pertemuan peN- dan meN-.
3.
Kata
- Hakikat
Kata
Unsur
bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan
perasaan dan pikiran yang dapat di
gunakan dalam berbicara.
b. Kata Dasar, Kata Turunan dan bentu k Asal
Kata
dasar adalah kata-kata yang menjadi dasar
bentukan kata yang lebih besar
Contoh:
Jual Jualan
Jualan Berjualan
Pakai Pakaian
pakaian Berpakaian
Kata turunan adalah kata yang terbentuk sebagai hasil
proses afiksasi, reduplikasi dan konjungsi.
Sedangkan bentuk asal adalah satuan yang paling kecil
yang menjadi asal kata kompleks.
Contoh: Berpakaian pakai
Memainkan main
4. Jenis- jenis kata
- Verba
- Adjektiva
- Adverbia
- Preposisi
- Konjungsi
- Interjeksi
- Artikula
- Partikel
- Pronomina
- Numeralia
- Interogativ
"SEKIAN
"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar